Senin, 01 Agustus 2011

PENGERTIAN WAYANG ORANG

WAYANG ORANG
Di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah terdapat berbagai macam jenis kesenian tradisional kerakyatan yang tersebar di seluruh pelosok daerah.  Semuanya mempunyai corak dan ciri yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan sosial budaya daerahnya.  Jenis-jenis kesenian tradisional tersebut diantaranya adalah Wayang Orang. Pertunjukan Wayang Orang ini pada awalnya dipentaskan dengan cara “mbarang” oleh kelompok-kelompok wayang orang yang ada pada saat itu. 
Wayang Orang adalah suatu drama tari berdialog prosa yang ceritanya mengambil dari epos Ramayana dan Mahabarata.  Konsep dasar wayang orang mengacu pada wayang purwa (wayang kulit).  .
Oleh karena itu wayang orang merupakan personifikasi wayang kulit. Wayang Orang merupakan sebuah genre yang dihidangkan ke dalam drama tari tradisional.  Yang dimaksud dengan genre adalah jenis penyajian yang memiliki karakteristik struktur, sehingga secara audio visual dapat dibedakan dengan bentuk pertunjukan yang lain.  Kesenian Wayang Orang memuat tentang ajaran-ajaran hidup.  Oleh karena itu kesenian Wayang Orang merupakan tontonan dan sekaligus tuntunan hidup bagi masyarakat Jawa, yang relevan dengan perkembangan jaman.
Bila ditelusuri tentang asal-usulnya, kesenian Wayang Orang sudah ada pada masa Jawa Kuna, sekitar tahun 930,  dan dikenal dengan nama “Wayang Wong” seperti yang tercantum dalam prasasti Wimalasrama.  Kelompok Wayang Orang yang ada di Jawa Tengah antara lain adalah Kelompok Wayang Orang Sriwedari yang terletak di kota Solo (Surakarta) dan Ngesti Pendowo di Semarang.
Unsur-Unsur Yang Ada Dalam Pertunjukan Wayang Orang.
Gedung
Gedung adalah tempat dimana wayang orang dipergelarkan.  Di dalam gedung terdapat alat dan sarana pendukung pertunjukan, seperti panggung dan pelengkapan lain seperti layar sebagai latar belakang untuk pergantian suasana.  Layar di sini berupa kain yang berukuran cukup besar yang ada lukisan yang menggambarkan suasana adegan yang berlangsung.  Lukisan ini biasanya berupa di dalam kraton/istana, jalan, hutan, sungai dan pemandangan yang lain.
Dalang
Dalang adalah orang yang memainkan boneka wayang.  Seorang dalang mempunyai kedudukan sentral dalam pertunjukan wayang.  Seorang dalang bertanggung jawab atas seluruh pergelaran yang sedang berlangsung, memimpin musik, membuat hidupnya pertunjukan, bertindak sebagai penyaji.
Gamelan Dan Pangrawit
Setiap penyajian wayang orang diperlukan iringan gamelan (musik).  Fungsi dari gamelan beserta pengrawitnya adalah untuk mengiringi dan mendukung suasana yang diinginkan.  Juga ritme gamelan (musik) berfungsi untuk mendukung suasana pertunjukan.
Sutradara
Sutradara dalam pertunjukan wayang adalah individu/personal yang mengarahkan dan mengkoordinasi segala unsur pertunjukan dengan paham, serta mempunyai kecakapan, sehingga mencapai suatu pertunjukan yang berhasil.
Gerak Tari
Gerak tari adalah tata laku gerak dalam tari.  Pada hakekatnya tari dalam pertujukan wayang orang adalah merupakan bagian keseluruhan pertunjukan wayang orang.  Tari yang digunakan di panggung wayang orang adalah tari tradisional klasik.  Tari wayang orang dibagi menjadi beberapa larakter, yaitu tari putri luruh, tari putri lanyap, tari putra luruh, tari putra lanyap, tari putra gagah dan gecul.  Ragam gerak tari yang disajikan adalah gerak baku, artinya telah ada patokannya, misalnya ; gajah-gajahan, golek iwak, bapang, ukel wutuh, besut, sabetan, lumaksana, kebyok kebyak sampur.
Busana
Busana adalah kostum yang berfungsi untuk menghidupkan perwatakan pelaku/tokoh wayang  yang dibawakan.  Artinya, sebelum dia berdialog, kustum yang dikenakan sudah menunjukkan siapa dia sebenarnya.
Rias
Tata rias dalam wayang orang, membuat wajah dan kepala sesuai dengan peran tokoh wayang yang dikehendaki.
Lampu Dan Suara
Pada masa lalu saat awal perkembangannya, pertunjukan tari tradisional hanya diberi penerangan dari api, yang bersumber dari minyak kelapa atau minyak tanah.  Untuk pengaturan suara menggunakan kenthongan.  Dalam perkembangan selanjutnya kemudian menggunakan penerangan lampu listrik serta menggunakan alat pengeras suara (sound system).  Semua alat berfungsi untuk membantu pertunjukan, baik untuk menerangi maupun mengatur suara dalam pertunjukan tari.  Penataan lampu sebenarnya bukan sekedar untuk penerangan semata, namun juga berfungsi untuk menciptakan suasana yang diinginkan, dan memberi daya hidup pertunjukan secara langsung, yaitu efek sinar lampu dapat memberi kontribusi pada suasana dramatik pertunjukan.  Dan secara tidak langsung memberi suasana/daya hidup pada busana penari dan perlengkapan lainnya.  Sedangkan penataan suara dapat dikatakan berhasil jika dapat menjadi jembatan komunikasi antara  pertunjukan dengan penonton, artinya penonton dapat mendengar dengan baik dan jelas tanpa gangguan apapun sehingga terasa nyaman menikmati pertunjukan tari.